Nabire-Tugu Tinggal Landas depan Kantor Bupati Nabire
merupakan sentral atau titik 0 KM di Kabupaten Nabire. Kantor Bupati Nabire
sendiri adalah kantor atau bangunan tua dan telah di renovasi hingga tampak
seperti pada gambar diatas pada tahun 2006 oleh Bupati Nabire saat itu
Drs.AP.Youw.
Dulunya kantor ini adalah kantor Bupati Kabupaten Paniai,
saat itu Paniai tua belum dimekarkan dan wilayahnya Kabupaten Paniai sangat
luas sekali mencakup wilayah Nabire saat ini, Paniai, Puncak Jaya, Dogiyai,
Deyai dan Intan Jaya.
Tugu Tinggal Landas berada di jalan Merdeka Kelurahan
Karang Mulia Distrik Nabire, orang Nabire biasa juga menyebutnya tugu rudal
karena memang modelnya persis seperti rudal saat mau di tembakan ketika perang
atau juga tugu roket karena juga mirip roket saat akan tinggal landas menuju
stasion luar angkasa, ha ha ee emangnya misi mencari keberadaan dan posisi si Alien !?
Mungkin saja saat pembuatannya, Pemerintah Daerah Nabire
berangan-angan bahwa suatu ketika pembangunan di Nabire akan tumbuh pesat
dengan kemajuan di segalah bidang, baik di bidang SDM, SDA dan juga
infrastruktur serta Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Esa.
Namanya juga angan-angan !?
Suka tidak suka apapun yang telah di canangkan oleh para
pendahulu dan pioner Kabupaten Nabire baik di bidang Pemerintahan dan
Pembangunan di Nabire patut kita acungkan jempol.
Banyak warisan yang hingga kini dapat kita nikmati, contoh
nyata adalah infrastruktur jalan dua jalur di Nabire yang telah ada dan
dibangun sejak dekata 90an, Nabire merupakan Kabupaten pertama di Irian Jaya
saat itu yang memiliki infrastruktur jalan dengan dua jalur sekaligus merupakan
pelopor dan motivator bagi Kabupaten lainnya di Papua untuk membangun
infratruktur jalan yang sama yakni berjalur dua guna mengurangi angka
kecelakaan dan juga kemacetan.
Kembali ke tugu tinggal landas, guna mengukur jarak ke
suatu titik atau tempat di Nabire yang memiliki nilai sejarah serta kenangan
tersendiri maka kita akan mengacuh pada tugu ini, ha ha ha..
Contoh dari tugu tinggal landas kita ingin ke pasar Karang
maka kita membutuhkan kurang lebih 7 menit dengan jarak sekitar 3 Km dengan
menggunakan sepeda motor, koq jadinya pasar karang lagi yang jadi rujukan ?
Begini berbicara Nabire tidak dapat kita lupakan tempat yang
namanya Pasar Karang, pasar ini berada di wilayah Kelurahan Karang Tumaritis
(KARTUMATI) dan merupaka salah satu pasar tertua di Nabire yang hingga saat ini
masi tetap exis.
Pada saat lalu khususnya decade 80an-90an Pasar Karang ini merupakan tempat dijualnya segalah kebutuhan dasar dan hasil kebun,
konon saat itu di Nabire banyak tumbuh pohon pisang dan juga singkong, sehingga
harga satu tandan buah pisang sangat murah sekali karena berlimpahnya.
Masi teringat ketika berada di Pasar Karang kita bisa makan
pisang goreng dari pisang yang masak atau matang di pohon dengan porsi yang besar
sekali, wooo luar biasa satu buah di hargai Rp.50,-, kalau ingat saat itu
terasa indah sekali.
Karena berlimpahnya buah pisang di Nabire saat itu sehingga
sebagian di kirim ke Biak menggunakan kapal
perintis yang saat itu melayani pesisir utara tanah Papua, maklum karena kapal
putih milik pelni baru masuk dan singga pelabuhan Nabire sekitar tahun 1993.
Menurut kata orang bahwa di Biak sangat susah sekali jika mau makan pisang,
sehingga kalau membeli pisang goreng maka yang banyak adalah tepungnya
sementara pisangnya sangat sedikit, dan hal ini sangat berbanding terbalik
dengan orang di Nabire jika membeli pisang goreng maka yang banyak atau besar
adalah pisangnya sedangkan tepungnya sangat sedikit atau tipis sekali, fenomena
yang terbalik dan lucu sekali.
@I Love Nabire
Tidak ada komentar:
Posting Komentar