Senin, 20 Juli 2015

NABIRE TITIK 0 KM

Nabire-Tugu Tinggal Landas depan Kantor Bupati Nabire merupakan sentral atau titik 0 KM di Kabupaten Nabire. Kantor Bupati Nabire sendiri adalah kantor atau bangunan tua dan telah di renovasi hingga tampak seperti pada gambar diatas pada tahun 2006 oleh Bupati Nabire saat itu Drs.AP.Youw.
Dulunya kantor ini adalah kantor Bupati Kabupaten Paniai, saat itu Paniai tua belum dimekarkan dan wilayahnya Kabupaten Paniai sangat luas sekali mencakup wilayah Nabire saat ini, Paniai, Puncak Jaya, Dogiyai, Deyai dan Intan Jaya.

Tugu Tinggal Landas berada di jalan Merdeka Kelurahan Karang Mulia Distrik Nabire, orang Nabire biasa juga menyebutnya tugu rudal karena memang modelnya persis seperti rudal saat mau di tembakan ketika perang atau juga tugu roket karena juga mirip roket saat akan tinggal landas menuju stasion luar angkasa, ha ha ee emangnya misi mencari keberadaan dan posisi si Alien !?

Mungkin saja saat pembuatannya, Pemerintah Daerah Nabire berangan-angan bahwa suatu ketika pembangunan di Nabire akan tumbuh pesat dengan kemajuan di segalah bidang, baik di bidang SDM, SDA dan juga infrastruktur serta Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Esa.
Namanya juga angan-angan !?

Suka tidak suka apapun yang telah di canangkan oleh para pendahulu dan pioner Kabupaten Nabire baik di bidang Pemerintahan dan Pembangunan di Nabire patut kita acungkan jempol.
Banyak warisan yang hingga kini dapat kita nikmati, contoh nyata adalah infrastruktur jalan dua jalur di Nabire yang telah ada dan dibangun sejak dekata 90an, Nabire merupakan Kabupaten pertama di Irian Jaya saat itu yang memiliki infrastruktur jalan dengan dua jalur sekaligus merupakan pelopor dan motivator bagi Kabupaten lainnya di Papua untuk membangun infratruktur jalan yang sama yakni berjalur dua guna mengurangi angka kecelakaan dan juga kemacetan.

Kembali ke tugu tinggal landas, guna mengukur jarak ke suatu titik atau tempat di Nabire yang memiliki nilai sejarah serta kenangan tersendiri maka kita akan mengacuh pada tugu ini, ha ha ha..
Contoh dari tugu tinggal landas kita ingin ke pasar Karang maka kita membutuhkan kurang lebih 7 menit dengan jarak sekitar 3 Km dengan menggunakan sepeda motor, koq jadinya pasar karang lagi yang jadi rujukan ?
Begini berbicara Nabire tidak dapat kita lupakan tempat yang namanya Pasar Karang, pasar ini berada di wilayah Kelurahan Karang Tumaritis (KARTUMATI) dan merupaka salah satu pasar tertua di Nabire yang hingga saat ini masi tetap exis.

Pada saat lalu khususnya decade 80an-90an Pasar Karang ini merupakan tempat dijualnya segalah kebutuhan dasar dan hasil kebun, konon saat itu di Nabire banyak tumbuh pohon pisang dan juga singkong, sehingga harga satu tandan buah pisang sangat murah sekali karena berlimpahnya.

Masi teringat ketika berada di Pasar Karang kita bisa makan pisang goreng dari pisang yang masak atau matang di pohon dengan porsi yang besar sekali, wooo luar biasa satu buah di hargai Rp.50,-, kalau ingat saat itu terasa indah sekali.

Karena berlimpahnya buah pisang di Nabire saat itu sehingga sebagian di kirim ke Biak menggunakan kapal perintis yang saat itu melayani pesisir utara tanah Papua, maklum karena kapal putih milik pelni baru masuk dan singga pelabuhan Nabire sekitar tahun 1993. Menurut kata orang bahwa di Biak sangat susah sekali jika mau makan pisang, sehingga kalau membeli pisang goreng maka yang banyak adalah tepungnya sementara pisangnya sangat sedikit, dan hal ini sangat berbanding terbalik dengan orang di Nabire jika membeli pisang goreng maka yang banyak atau besar adalah pisangnya sedangkan tepungnya sangat sedikit atau tipis sekali, fenomena yang terbalik dan lucu sekali.
@I Love Nabire

Tidak ada komentar:

Posting Komentar